Segala sesuatu yang bermanfaat mengharuskan kita untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kita lakukan. Jika kita ingin mengurangi berat badan, kita harus melalui masa dimana kita harus melakukan olahraga lebih sering dan makan lebih sedikit.
Tak peduli apapun yang ingin kita raih dalam hidup, hal tersebut pasti membuat kita harus melalui saat-saat yang menyusahkan. Dan seringnya, karena rasa yang tidak nyaman itulah membuat kira menghindari untuk melakukannya kecuali kita cukup disiplin untuk melaluinya.
Kabar baiknya adalah ada beberapa strategi yang bisa kita manfaatkan untuk membantu melakukan sesuatu yang tidak ingin kita lakukan dalam rangka meraih apa yang kita inginkan.
Kita bukanlah apa yang kita pikirkan
Jika pikiran kita menginformasikan kepada kita bahwa kita lelah, apa yang biasanya kita lakukan?
Istirahat? Bersantai? Atau sejenak merebahkan diri? Saya sendiri biasanya istirahat sambil bermain handphone.
Bahkan biasanya setelah tidur kita sudah lebih dari cukup, makan yang cukup, pikiran kita masih menginformasikan bahwa kita lelah dan harus istirahat.
Ada sebuah artikel dari themotionmachine, yang mengatakan bahwa pikiran kita bagaikan sebuah kotak saran, dan kita memiliki kuasa untuk menolak saran yang diberikan.
Ketika kita duduk untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, pikiran kita akan mencoba membantu dan melayani kita demi kebaikan kita. Misalnya ia menginformasikan bahwa kita lelah dan harus istirahat terlebih dahulu. Tetapi saran seperti itu tidak selalu baik untuk kita.
Adalah hal yang mudah untuk percaya bahwa semua pikiran yang muncul di kepala kita adalah penilaian akurat akan sebuah realita dan kita harus melakukan sesuai dengan apa yang dikatakannya. Namun jika terus-menerus melakukan hal tersebut, kita tidak akan menyelesaikan apa-apa.
Karena itulah kita harus melihat pikiran kita sebagai sebuah kotak saran. Dengan begitu membuat diri kita memegang kendali untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih produktif.
Pertimbangkan hal ini, apa hal perubahan positif yang terjadi pada diri kita jika mulai mencoba berpikir bahwa pikiran kita adalah sebuah saran dan bukanlah sebuah kenyataan yang sebenarnya? Berapa banyak hal yang bisa dicapai jika kita lebih mengandalkan disiplin dibanding mengikuti perasaan dan pikiran yang sifatnya sementara?
Belajar untuk melatih tekad kita
Tekad itu seperti otot. Semakin kita melatihnya, maka akan semakin kuatlah dia.
Sebagai contoh, semakin sering kita melakukan seseuatu yang orang lain enggan lakukan, maka akan semakin mudah untuk melakukan hal tersebut. Tingkat kedisiplinan seperti ini yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang luar biasa.
Cara terbaik untuk melatik tekad kita adalah dengan melakukan hal berat secara sukarela. Lakukan sesuatu yang banyak orang lain tidak mau melakukannya. Seperti berolahraga pada pukul 5 pagi ketika banyak orang lain sedang tidur. Berlari sejauh 7 kilometer ketika kita baru kuat berlari sejauh 5 kilometer.
Mulailah dari hal kecil terlebih dahulu, dan kembangkan sedikit demi sedikit setiap harinya tanpa peduli dengan perasaan lelah yang dikirimkan oleh pikiran kita. Cukup lakukan saja, dengan begitu kita akan berkembang.
Sekarang kita tahu bahwa keputusan akhir ada di tangan kita. Kita memliki kendali utnuk berkata iya atau tidak. Ketika pikiran kita menginformasikan bahwa kita tidak mampu melakukan sesuatu, dibanding mendengarkannya lebih baik kita menganggapnya sebagai tantangan. Lawan naluri alami yang kita miliki.
Jika kita belajar untuk melakukannya tak peduli apa yang pikiran sarankan, akhirnya kita bisa melihat ketidaknyamanan sebagai suatu latihan tekad. Seiring berjalannya waktu, semakin kita mendorong diri kita untuk melaluinya, kita akan menyadari bahwa diri kita telah bertambah kuat.
Suatu saat hal tersebut telah menjadi kebiasaan bagi kita untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kitalakukan, itulah saat dimana tujuan kita menjadi kenyataan.