Kebiasaan menunda-nunda adalah salah satu penghalang utama bagi kebanyakan orang dalam mencapai keinginan dan impiannya. Tak terkecuali saya sendiri.
Bahkan menulis artikel ini pun tak luput dari godaan yang membuat saya bisa saja tergoda untuk menunda menyelesaikannya hingga nanti, atau bahkan besok saja.
Kebiasaan menunda-nunda ini menyerang hampir semua orang. Apalagi di zaman sekarang ini dimana ada hiburan tanpa batas yang membuat kita menunda-nunda apa yang seharusnya kita lakukan.
Godaan tersebut bisa berasal dari beragam sosial media yang memiliki fitur scroll tanpa batas, netflix dengan koleksi yang luar biasa banyaknya, atau bahkan youtube dengan rekomendasi video yang tidak ada habisnya.
Dalam artikel ini, saya akan memberikan beberapa cara paling efektif yang bisa digunakan untuk mengurangi kebiasaan menunda-nunda. Kebiasaan inilah yang sedang saya lakukan dan terbukti cukup efektif untuk menghilangkan kebiasaan menunda-nunda.
1. Awali dengan hal yang paling kecil
Salah satu alasan paling umum yang membuat kita memilih untuk menunda-nunda pekerjaan adalah karena pekerjaan tersebut terasa sangat berat untuk dilakukan.
Cara paling cepat untuk melawan rasa malas tersebut adalah dengan mendorong diri kita untuk memulainya sedikit saja dari hal yang paling kecil. Ketika kita menganggapnya sebagai pekerjaan kecil maka hasrat untuk menunda pun akan melemah.
Secara pribadi, ketika saya merasa malas untuk memulai sesuatu, saya melakukan teknik "10 Menit Teng". Aturan mainnya sederhana. Kita cukup mengatur timer selama 10 menit untuk melakukan pekerjaan yang diinginkan sampai timernya berbunyi. Setelah lewat 10 menit, kita diperbolehkan untuk berhenti dan mengerjakan apapun yang kita inginkan.
Melakukan pekerjaan selama 10 menit sama sekali tidak terlihat berat. Dan biasanya setelah lewat waktu 10 menit, kita justru malah memilih untuk tidak berhenti mengerjakannya. Kita sudah melalui tahapan yang paling berat yaitu memulai. Dengan ini kita sudah mendapatkan momentum.
Ketika momentum sudah didapatkan, kita membutuhkan usaha lebih sedikit untuk lanjut mengerjakannya. Hal ini karena satu aksi yang positif cenderung membawa kita kepada aksi positif lainnya. Dan sebuah momentum cenderung membawa kita kepada momentum lainnya.
Jadi, kapanpun kita merasa ingin menunda-nunda ketika dihadapkan pada pekerjaan yang berat dan mengintimidasi, mulailah sekecil mungkin. Cukup lakukan sesuatu tak peduli betapa kecilnya untuk menghasilkan momentum yang produktif.
2. Selalu ingat target yang ingin dicapai
Kita sering menunda-nunda suatu pekerjaan karena kita terlalu fokus kepada usaha yang harus dilakukan untuk memulainya.
Dengan berfokus terlalu banyak pada 'penderitaan' jangka pendek saat melakukannya, halangan yang kita hadapi akan semakin besar dan kuat.
Yang harus dilakukan adalah dengan berfokus pada hasil jangka panjang yang akan kita dapatkan dari melakukan pekerjaan tersebut.
Ingatkan diri kita tentang target yang ingin dicapai. Ingatkan diri kita tentang tujuan-tujuan dan impian yang kita punya, serta bagaimana dengan menyelesaikan satu tugas yang akan dikerjakan merupakan sebuah tahapan yang harus dilakukan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
Jadi kapanpun kita merasa berat untuk mengerjakan sesuatu, alihkan fokusnya dari 'penderitaan' jangka pendek menjadi fokus pada hasil jangka panjang yang akan kita dapatkan. Dan selalu ingatkan bahwa tindakan kita hari ini adalah tahapan penting demi mendapatkan apa yang kita inginkan.
3. Hilangkan gangguan di sekitar kita
Seringkali alasan satu-satunya mengapa kita menunda suatu pekerjaan adalah karena ada gangguan di sekitar kita.
Saat ini kita bisa mendapatkan akses untuk melihat konten yang paling menghibur dalam hitungan detik. Tak heran mengapa banyak orang merasa kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Nah untungnya, kita bisa mengoptimalkan lingkungan sekitar kita agar produktif dengan cara menghilangkan gangguan tersebut.
Dengan sedikit perubahan, kita bisa membuat pekerjaan terasa lebih mudah untuk diselesaika dibanding harus menunda-nunda karena adanya gangguan.
Sebagai contoh, ketika kita meletakkan ponsel kita di ruangan lain, maka lingkungan kita menjadi lebih minim gangguan. Hasrat untuk melihat notifikasi ponsel mungkin masih ada, tetapi dengan begini gangguan tersebut bisa diminimalisir karena akses untuk mengambilnya yang jauh.
Untuk kebanyakan orang, ponsel adalah salah satu sumber terbesar dari gangguan. Cukup dengan membuat akses terhadap gangguan ini lebih sulit kita bisa menghindari kebiasaan untuk menunda-nunda dan lebih fokus untuk melakukan pekerjaan yang harusnya kita lakukan.